PURBALINGGA -- KPU Kabupaten Purbalingga menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kehumasan untuk PPK Pemilu Tahun 2024 pada hari Rabu, 12 April 2023 di WM. Kebone Mbah Badrun Bojong Purbalingga. Hadir sebagai peserta bimtek Ketua PPK dan Anggota PPK Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia se Kabupaten Purbalingga.
Acara bimtek dibuka dengan sambutan dari Ketua KPU Kabupaten Purbalingga, Eko Setiawan, ST. Disampaikan Eko, pentingnya tata kelola penyampaian informasi kepemiluan menjadi latar belakang diselenggarakannya bimtek kehumasan bagi PPK. Sebagai kepanjangan tangan KPU di wilayah kecamatan penting bagi PPK untuk dapat memetakan target sasaran sosialisasi kepemiluan dan menentukan media apa saja yang akan digunakan untuk menyampaikan informasi tersebut tanpa melanggar kode etik penyelenggara. Tak kalah penting untuk menjadi perhatian penyelenggara di segala jajaran adalah bagaimana memerangi berita hoaks yang marak beredar di tengah masyarakat, dengan selalu melakukan konfirmasi terhadap sumber informasi dan mengkaji materi berita. Oleh sebab itu peningkatan kapasitas penyelenggara khususnya dalam bidang kehumasan menjadi penting. Di penghujung sambutannya Eko kembali menekankan bahwa menjadi counter terhadap berita hoaks khususnya terkait kepemiluan menjadi tugas dan tanggung jawab bersama semua penyelenggara pemilu.
Materi bimtek kemudian disampaikan oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Purbalingga Joko Santoso, S.Si didampingi Anggota KPU Kadiv Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Kabupaten Purbalingga Andri Supriyanto, S.Pd sebagai moderator acara. Melihat data partisipasi masyarakat dari Pemilu ke Pemilu yang dinamis fluktuatif, KPU RI telah menetapkan target pasrtisipasi masyarakat untuk Pemilu 2024 adalah 80%. Oleh sebab itu Andri kembali menekankan kepada jajarannya di tingkat kecamatan tentang pentingnya peran aktif dalam penyampaian informasi kepemiluan kepada masyarakat. Peran penyelenggara dalam menyebarluaskan informasi kepemiluan dapat dilakukan melalui berbagai macam media. Joko menyampaiakan bahwa masyarakat Indonesia mendapatkan informasi 70% nya berasal dari media sosial dibandingkan dari media mainstream. Kondisi ini dapat menjadi ruang bagi penyelenggara untuk melakukan sosialisasi dan publikasi informasi kepemiluan salah satunya dengan membuat berita dan disebarluaskan melalui media sosial. Joko kemudian memaparkan tentang teknis menyusun informasi yang disusun dari data dan mengolahnya menjadi berita yang menarik. Diperlukan unsur 5W (Who, What, Where, When, Why), 1H (How), dan prinsip-prinsip penyusunan berita tanpa mengabaikan nilai berita.
Acara bimtek kemudian ditutup dengan diskusi dan tanya jawab antara peserta dengan narasumber. Tindak lanjut dari bimtek nantinya PPK akan melakukan rakor kehumasan dengan PPS sebagai bentuk penyampaian sosialisasi dan publikasi secara berjenjang.