Empat Karakter Kaum Muda saat dihadapkan dengan Politik, KPU Purbalingga menggelar Sosialisasi di SMA Negeri 1 Padamara
Purbalingga – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga mengadakan kegiatan Sosialisasi Pendidikan Pemilih bagi Pemilih Pemula, dengan SMA Negeri 1 Padamara pada Senin, 17 November 2025 bertempat di Lapangan Indoor SMA Negeri 1 Padamara . Kegiatan ini diikuti oleh Dewan Guru dan Siswa SMA Negeri 1 Padamara .
Kegiatan diawali dengan sambutan dari SMA Negeri 1 Padamara oleh wakil kepala sekolah bagian Humas, Yanisa Yuni S.Pd, menyampaikan jika dilihat dari usia siswa yaitu 17 tahun maka mereka sudah memiliki hak pilih. Beliau berharap agar siswa dan siswi nya menjadi pemilih yang cerdas nantinya. Tidak mudah terlena dengan money politic, tidak menyebarkan berita-berita hoax dan juga menghimbau supaya nantinya jika ada pemilu/pemilihan siswa dan siswi tidak golput. Pihak sekolah juga menyampaikan terima kasih kepada KPU Kabupaten Purbalingga atas penyelenggaraan sosialisasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Purbalingga, Dr. Imam Nurhakim, M.Pd.I disampaikan bahwa Proporsi Pemilih muda pada pilkada 2024 Gen Z dan Milenial mencapai 53,85% perlu diketahui bahwa proporsi pemilih muda memiliki peran yang sangat signifikan. Berdasarkan data yang ada, gabungan pemilih dari generasi Gen Z dan Milenial mencapai angka yang luar biasa, yaitu 53,85% dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT). Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh pemilih di Pilkada 2024 adalah anak muda. Hal ini menegaskan bahwa suara dan partisipasi Gen Z dan Milenial, termasuk kalian sebagai pemilih pemula, akan sangat menentukan arah dan hasil dari pemilihan kepala daerah. Oleh karena itu, penting bagi setiap siswa untuk mempersiapkan diri menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab.
Acara selanjutnya yakni penyampaian materi oleh narasumber, Sekertaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Kustina, S.STP., M.Si beliau menyampaikan pentingnya nalar politik baru, tantangan partisipasi, dan peran strategis pemuda. Pemateri mengidentifikasi empat karakter utama kaum muda saat dihadapkan dengan politik pertama Alergi Politik yaitu Cenderung apatis terhadap pemerintahan dan tidak mau terlibat dalam masalah politik, kedua Melek Politik yaitu Memiliki daya analisis yang kuat, mengembangkan diskursus yang berbasis teori, dan rasional, ketiga Tukang Nyinyir yaitu Kerap mengkritik satire, terburu-buru dalam bersikap, dan memandang masalah dari sudut pandang tunggal dan Turun Tangan yaitu Sadar politik dan berkeinginan untuk langsung terjun sebagai pemangku jabatan atau penentu kebijakan.(Bkt)